Apa perbedaan antiseptik dan antibiotik itu? Kalau bagi orang awam, pasti cukup sulit membedakan kegunaan dari kedua obat tersebut. Atau kalau tidak, tahu penggunaan yang tepat, hanya saja sulit menyebutkan apakah obat itu antiseptik ataukah antibiotik.

Mengenal Antiseptik dan Antibiotik

Sebelum menerangkan perbedaan antiseptik dan antibiotik, akan lebih baik untuk memahami masing-masing perannya. Jadi, antiseptik merupakan zat kimia yang bertugas untuk memperlambat maupun menghentikan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan luar tubuh. Obat tersebut juga membantu mencegah infeksi.

Untuk kepentingan medis, antiseptik jadi barang penting di rumah sakit. Khususnya mengurangi risiko infeksi selama operasi atau prosedur lain, seperti khitan (sirkumsisi). Namun di samping itu, antiseptik juga terjual tanpa resep guna membersihkan dan merawat luka ringan.

Sedangkan antibiotik adalah obat yang berperan untuk melawan infeksi bakteri. Cara kerjanya yaitu dengan menghentikan serta membunuh bakteri. Tubuh memerlukan antibiotik apabila imunitas tidak kuat lagi menghancurkan bakteri. Jenis antibiotik juga bermacam-macam. Tapi berdasarkan cara penggunaannya, ada tiga kategori. Berikut rinciannya:

  • Pemakaian melalui mulut (oral), seperti kapsul, pil, dan cairan.
  • Topikal, berupa krim, salep, atau semprotan dengan mengaplikasikannya pada kulit.
  • Suntikan atau intravena, biasanya pada infeksi yang lebih serius.

Perbedaan Antiseptik dan Antibiotik

Antiseptik dan antibiotik sama-sama masuk dalam antimikroba, yakni kategori umum senyawa yang membunuh mikroba (jamur, bakteri, serta patogen lain). Meski begitu, keduanya adalah zat kimia yang berbeda. Berikut ini beberapa perbedaannya:

1. Cara Kerja

Perbedaan antiseptik dan antibiotik yang pertama dapat terlihat dari cara kerjanya. Antiseptik hanya bertugas memperlambat pertumbuhan bakteri, bukan membunuhnya. Sedangkan antibiotik bekerja dengan cara melawan mikroorganisme lain dan membunuhnya. Meskipun tidak efektif pada jenis infeksi yang lain.

2. Cara penggunaan

Perbedaan antiseptik dan antibiotik juga terlihat dari cara penggunaan. Yang paling umum, penggunaan antiseptik untuk perawatan dari luar tubuh atau ketika terjadi epidemi penyakit. Sedangkan antibiotik lebih efektif membunuh mikroorganisme dari dalam tubuh, sebagaimana jenis-jenis di atas.

3. Kemudahan Mendapatkannya

Kalau antiseptik, bisa Anda beli dengan mudah di apotek maupun toko online. Contohnya yaitu bahan-bahan dari alkohol, etanol, iodin, dan timol. Sedangkan penggunaan antibiotik harus melewati resep dokter. Pasalnya, ini termasuk dalam golongan obat kuat.

Penggunaan Antiseptik dan Antibiotik pada Prosedur Khitan

Sama halnya dengan operasi lain, prosedur khitan pasti meninggalkan luka bekas jahitan. Pada prinsipnya, luka tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Bahkan sampai sembuh tidak memerlukan intervensi apa pun, selama tetap menjaga kebersihan dan sterilisasi alat.

Lain hal jika luka pasca sunat mengalami infeksi. Dalam hal ini, perlu waktu lama untuk sembuh dan penanganan lebih lanjut. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik guna pencegahan luka yang terbuka dan risiko infeksi.

Apabila Ayah dan Bunda khawatir dengan kondisi anak pasca khitan sebaiknya segera konsultasi kepada dr. Iqbal Margi Syafaat di Rumah Khitan Syafaat. Beliau adalah dokter khitan berpengalaman yang juga praktik di Syafubot Malang dan Syafubot Surabaya.

Jangan lupa konfirmasi kepada CS dengan menyebut dr. Iqbal!

Alamat Rumah Khitan Syafaat Malang :

WhatsApp Admin Rumah Khitan Syafaat Malang

Alamat Safubot Malang :

WhatsApp Admin Syafubot Malang

Alamat Safubot Surabaya :

WhatsApp Admin Safubot Surabaya

Jangan lupa request dengan dr. Iqbal biar tersampaikan ke admin

Segera sunat anak Anda dengan dr. Iqbal Margi Syafaat di Rumah Khitan Syafaat. Khitan ekslusif, juaranya khitan ya si Rumah Khitan Syafaat!