Jl. Balaikambang Perumahan Persada Bhayangkara Blok K8, Pagentan, Singosari, Malang

Kegemukan Pada Bayi Bisa Terjadi Karena ASI, Bener Gak Sih?

Kegemukan pada bayi bisa saja terjadi. Salah satu kabar yang beredar dikalangan para Bunda adalah kegemukan terjadi, karena ASI atau Air Susu Ibu, apakah benar demikian?

Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi yang sangat baik untuk bayi dan mempunyai peran besar terhadap tumbuh kembang bayi. Maka dari itu, ada anjuran memberikan ASI kepada bayi selama 6 bulan pertama.

Namun, juga tidak jarang juga bayi yang mengkonsumsi ASI tampak lebih gemuk daripada bayi dengan susu formula. Hal ini bisa membuat sebagian ibu merasa khawatir pemberian ASI bisa menyebabkan bayi mengalami kegemukan.

Fakta Terkait ASI Bisa Memicu Kegemukan Pada Bayi 

Bunda perlu tahu, bahwa bayi yang minum ASI memang akan tumbuh lebih cepat selama 3–4 bulan pertama. Namun, pertumbuhan bayi akan cenderung melambat seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan bergeraknya yang semakin meningkat.

Di tahun pertama, bayi yang minum air susu ibu ini justru mempunyai berat badan lebih ideal daripada bayi yang minum susu formula. Memasuki usia 2 tahun, berat bayi yang diberi ASI dan susu formula ini akan cenderung sama.

Jadi, anggapan bahwa ASI bisa membuat bayi mengalami kegemukan hanyalah mitos belaka. Menurut penelitian, pemberian ASI eksklusif, terutama dengan menyusui secara langsung dari payudara justru bisa menurunkan risiko terjadinya kegemukan pada bayi. Manfaat ini juga bisa bertahan sampai dengan dewasa nanti.

Alasan Pemberian ASI Bisa Menurunkan Resiko Kegemukan Pada Bayi

Sebenarnya, alasan memberikan air susu ibu  ini bisa menurunkan risiko terjadinya obesitas atau kegemukan belum diketahui secara pasti. Meski begitu, ada sejumlah teori yang menjadi dugaan alasan penurunan risiko diabetes berkat pemberian ASI, yaitu :

1. Bisa mengontrol diri sendiri jumlah ASI yang bayi sedang butuhkan. Berbeda dengan susu formula yang mempunyai aturan tertentu. Hal ini  bisa mendorong bayi untuk mengenali rasa lapar dan kenyang.

2. Bayi yang mengkonsumsi ASI eksklusif mempunyai konsentrasi hormon insulin lebih rendah. Kadar insulin yang tinggi juga bisa memicu penumpukan lemak yang bisa menyebabkan obesitas.

3. Anak yang menerima ASI eksklusif memiliki kadar hormon leptin lebih tinggi. Hormon leptin merupakan salah satu hormon yang paling penting untuk menghambat nafsu makan dan penumpukan lemak.

4. Terakhir, bayi yang menyusu secara eksklusif mempunyai bakteri baik yang bisa menjaga sistem pencernaan dan hal ini bisa mencegah obesitas.

Bunda juga sebaiknya jangan menilai anak kegemukan atau obesitas hanya karena si kecil tampak gemuk maupun angka timbangannya terus bertambah. Pasalnya, ada aturan berat yang ideal bagi yang akan mempertimbangkan panjang dan lingkar tubuhnya. Namun, jika Bunda memang curiga bahwa Si Kecil mengalami obesitas, sebaiknya langsung dengan berkonsultasi ke dokter.

Untuk kalangan orang tua yang ingin melangsungkan sunat kepada anaknya dengan kondisi gemuk bisa langsung berkunjung ke Safubot Malang atau Safubot Surabaya. Di kedua klinik tersebut tersedia jam praktek dari Dr.Iqbal Margi Syafaat. Namun, untuk menggunakan layanan sunat dari dokter Iqbal harap melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke customer service dengan menyebutkan Dr.Iqbal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *