Sunat atau khitan pada anak laki-laki dianggap sebagai suatu kewajiban, baik dari segi agama maupun budaya. Tidak hanya itu, manfaat sunat sendiri juga penting jika dilihat dari segi kesehatan medis, lho. Apa saja manfaat sunat dan bagaimana prosedurnya? Baca di artikel berikut ya.
Apa itu sunat?
Sunat atau biasa dikenal dengan istilah khitan adalah suatu prosedur pengangkatan atau pemotongan kulit luar (kulup) yang menutupi kepala penis (ujung penis). Prosedur sunat atau khitan ini biasanya berlangsung singkat sekitar 10-60 menit, tergantung metode yang dipilih.
Dalam dunia medis, prosedur sunat disebut dengan sirkumsisi (circumcision) yang umum dilakukan pada usia bayi, anak-anak, maupun pria dewasa.
Prosedur sunat atau khitan bisa mulai dilakukan sejak bayi memasuki hari ke-10 pasca kelahiran. Di Indonesia sendiri, khitan biasa dilakukan di usia 6-10 tahun atau ketika anak memasuki bangku sekolah dasar. Namun, beberapa kondisi tertentu mungkin membuat seseorang belum melakukan sunat hingga dewasa. Tindakan sunat tidak dianjurkan apabila memiliki kondisi berikut:
- Memiliki gangguan pembekuan darah hemofilia
- Memiliki kelainan bentuk ataupun posisi penis
- Bayi baru lahir atau bayi prematur
Manfaat sunat Bagi Pria
Dilihat dari segi kesehatan medis, manfaat sunat atau khitan bagi pria, di antaranya:
- Membantu menjaga kebersihan penis
- Menurunkan risiko penyakit menular seksual seperti infeksi HIV, herpes, dan sifilis
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih
- Menurunkan risiko penyakit kanker penis
- Mencegah masalah pada penis, seperti balanitis, balanopostitis, fimosis, maupun parafimosis
- Menurunkan risiko penularan kanker serviks ke pasangan
Apakah ada Perbedaan Antara Sunat Anak dan Sunat Dewasa?
Proses sunat pada orang dewasa umumnya sama ketika dilakukan saat bayi atau anak-anak. Hanya saja, risiko sunat dewasa tergolong lebih mudah terjadi.
Masalah pada penis, prostat, saluran kemih, pembuluh darah, maupun saraf mungkin dapat memengaruhi proses buang air kecil atau saat berhubungan seksual.
Sejumlah pakar kesehatan pun menganjurkan agar proses sunat sebaiknya dilakukan sesegera mungkin untuk mengurangi risiko penyakit serta mendapatkan proses pemulihan yang lebih cepat.
Proses pemulihan pasca operasi sunat saat masih kecil biasanya terjadi lebih cepat sekitar 7-10 hari, sedangkan pemulihan pasca sunat di usia dewasa biasanya membutuhkan waktu lebih lama hingga 2-3 minggu.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah menjalani sunat di dewasa, di antaranya tidak melakukan aktivitas berat, hindari penggunaan celana yang terlalu ketat, dan tidak melakukan hubungan seks atau masturbasi sekitar 4-6 minggu.
Bagi Anda yang ingin melakukan sunat dengan nyaman dan aman, maka bisa langsung saja berkunjung ke Rumah Khitan Syafaat, Safubot Malang dan Safubot Surabaya. Lakukan pemesanan kepada pihak customer service dari penyedia layanan tersebut dengan menyebutkan Dr. Iqbal Margi Syafaat agar proses sunat bisa berjalan dengan lancar.