Jl. Balaikambang Perumahan Persada Bhayangkara Blok K8, Pagentan, Singosari, Malang

Ini Hal yang Harus Ibu Lakukan Jika Anak Terlambat Imunisasi

Imunisasi adalah salah satu hal yang harus dipenuhi oleh setiap anak. Gunanya adalah untuk mendapatkan perlindungan dan menurunkan risiko dari beberapa penyakit yang berbahaya. Pemberiannya juga harus sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Tujuannya supaya efektivitasnya bisa lebih maksimal. Namun, karena alasan tertentu maka bisa saja anak terlambat imunisasi.

Hal tersebut bisa memberikan pengaruh terhadap efektivitas dari vaksin yang sebelumnya. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang tua di saat anak terlambat melakukan imunisasi? Ketahui selengkapnya di bawah ini.

Langkah yang Harus Ibu Lakukan Pada saat Anak Terlambat Imunisasi

Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi yang terlambat, tidak sesuai dengan jadwal, dan tidak lengkap ini bisa menjadi masalah yang paling umum terjadi. Namun, hal ini bukan menjadi hambatan untuk melanjutkan ke prosedur imunisasi. 

Vaksin yang sudah berikan sebelumnya tetap menghasilkan respon imunologis, meski belum bisa mencapai pada perlindungan maksimal. Akan tetapi, hal tersebut juga bisa menimbulkan reaksi negatif terhadap tubuh anak. 

Salah satunya adalah membuat anak rentan terserang oleh infeksi. Durasinya juga bisa lebih lama dibandingkan anak yang sudah melakukan vaksinasi. Ketika imunisasi dasar anak mengalami terlambat, maka ada beberapa tindakan yang bisa ibu lakukan, yaitu : 

1. Konsultasi dengan Dokter di Saat Anak Terlambat Imunisasi

Langkah pertama yang harus ibu lakukan, yaitu berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, pihak dokter akan memberikan saran kepada anak untuk tetap melakukan vaksinasi lanjutan. 

Hal ini juga berlaku ketika ibu terlambat atau melewatkan vaksinasi secara rangkaian, misalnya polio. Jenis vaksin ini terdiri dari tiga seri, yaitu:

  • Bayi baru lahir.
  • Usia dua bulan.
  • Usia tiga bulan.

Apabila anak terlambat mendapatkannya, maka ia tetap bisa melanjutkannya tanpa harus mengulangi rangkaian vaksin dari pertama. Jangan sungkan untuk meminta penjelasan dari dokter terkait perihal ini.

Ada juga imunisasi anak yang lanjut sesuai jadwal tanpa harus mengulang lagi dari awal, meski telah mengalami keterlambatan. Contohnya seperti imunisasi DPT.

Namun, ada juga imunisasi anak yang perlu mendapatkan pemeriksaan di saat mengalami terlambat. Contohnya adalah imunisasi BCG dan campak. 

Pada anak yang mendapatkan imunisasi susulan, maka mereka perlu melakukan pengujian tuberkulin untuk memastikan anak terserang bakteri TBC atau tidak.  Vaksin bisa diberikan, ketika hasil pemeriksaan negatif. Apabila positif, kemungkinan besar tubuhnya sudah terlindungi secara alami.  

2. Membuat Jadwal Imunisasi Pada Saat Anak Terlambat Imunisasi

Selanjutnya, ibu bisa membuatkan jadwal imunisasi lanjutan. Orang tua juga harus paham mengenai perkataan dokter dan mencatatnya. Dengan begitu, maka anak tidak akan lagi terlambat mendapatkan imunisasi.

3. Mengikuti Panduan Imunisasi Supaya Terhindari Anak Terlambat Imunisasi

Pada saat anak sudah mendapatkan jadwal imunisasi yang baru, pastikan untuk mengikuti panduan dari dokter dan menjalankannya. Langkah utamanya adalah berkunjung ke dokter tepat di hari jadwal melakukan imunisasi.

4. Memperhatikan Efek Samping Setelahnya di Saat Anak Terlambat Imunisasi

Beberapa vaksin bisa menyebabkan efek samping ringan, seperti demam atau nyeri di tempat yang dilakukan suntikan. Apabila anak mengalami efek samping yang tidak biasa atau berkepanjangan, maka bisa segera hubungi dokter.

Mengetahui informasi mengenai anak terlambat terlambat imunisasi anak ini sama pentingnya dengan melakukan sunat pada anak laki-laki. Bagi ayah dan bunda yang sedang mencarikan tempat sunat, maka bisa langsung berkunjung ke Rumah Khitan Syafaat, Safubot Malang dan Safubot Surabaya untuk bertemu dengan Dr.Iqbal Margi Syafaat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *