Jl. Balaikambang Perumahan Persada Bhayangkara Blok K8, Pagentan, Singosari, Malang

Kernikterus pada Bayi, Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Kernikterus merupakan salah satu kondisi pada bayi yang harus diwaspadai. Kondisi ini adalah kerusakan otak yang biasanya terjadi akibat penanganan yang terlambat pada penyakit kuning. 

Kernikterus juga termasuk kondisi langka, namun sekalinya terjadi bisa membahayakan bayi, bahkan berisiko menyebabkan kelumpuhan otak (cerebral palsy). Mari pahami lebih lanjut tentang kernikterus melalui pembahasan di bawah ini.

Penyebab Kernekterus 

Pada dasarnya, bayi yang barusan lahir inu memang mempunyai kadar bilirubin yang tinggi dan dapat menyebabkan penyakit kuning (ikterus). Bahkan, kondisi ini terjadi pada sebagian besar bayi karena kerja organ hati masih tergolong lambat di dalam memproses bilirubin. Sehingga, memicu penumpukan bilirubin di dalam darah. Sebagai informasi, terdapat dua jenis bilirubin di dalam tubuh, yaitu: 

  • Bilirubin konjugasi: Bilirubin yang larut di dalam air dan bisa keluar dari tubuh melalui usus.
  • Bilirubin tak terkonjugasi: Bilirubin yang bergerak dari aliran darah ke hati, namun tidak larut di dalam air sehingga dapat menumpuk pada jaringan tubuh.

Gejala Kernekterus

Gejala utama dari kernikterus adalah perubahan warna kulit dan sklera (bagian putih mata) menjadi kuning (penyakit kuning). Kondisi ini biasanya akan muncul pada tiga hari setelah bayi dilahirkan dan menghilang di dalam kurun waktu 2–3 minggu.

Namun, apabila penyakit kuning tidak kunjung hilang dan tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi kernikterus. Adapun beberapa gejala kernikterus adalah sebagai berikut:

  • Mudah mengantuk dan lemas.
  • Kelainan gerakan mata.
  • Gangguan pendengaran.
  • Muntah.
  • Tidak mau menyusu dan nafsu makan menurun.
  • Gerak tubuh tidak normal.
  • Otot menegang atau melemah.
  • Kaku di seluruh tubuh.
  • Menangis keras dengan suara melengking.
  • Tubuh melengkung.
  • Demam.
  • Kejang.

Penanganan Kernekterus 

Tujuan dari pengobatan kernikterus adalah menurunkan kadar bilirubin tidak terkonjugasi di dalam darah bayi. Pengobatan ini harus segera dilakukan sebelum tingginya kadar bilirubin menyebabkan kerusakan pada otak. Adapun pilihan pengobatan untuk kernikterus adalah sebagai berikut:

  • Fototerapi: Terapi cahaya yang difokuskan pada kulit telanjang bayi untuk mempercepat pengeluaran bilirubin dari kulit.
  • Transfusi tukar: Metode pengobatan ini dilakukan dengan cara mengambil sejumlah kecil darah berulang kali untuk digantikan dengan darah dari donor sampai sebagian besar darah sudah ditukar.
  • Cairan dan makanan: Pemberian makanan atau ASI pada bayi dapat membantu mengurangi tingginya kadar bilirubin. Semakin banyak asupan pada bayi, maka semakin banyak juga feses yang dihasilkan. Alhasil, jumlah bilirubin yang keluar melalui feses juga semakin banyak.
  • Plasmapheresis: Mengeluarkan zat yang tidak diinginkan dari darah, seperti toksin, zat metabolik, dan bagian plasma lainnya kemudian diganti dengan plasma dari donor.
  • Intravenous Immunoglobulins (IVIG): Metode yang dilakukan ketika kernikterus berkaitan dengan kondisi imunologi atau inkompatibilitas Rh, ABO.

Nah, bagaimana nih Ayah dan Bunda? Sudah tidak ragu lagi ya sekarang untuk memilih metode sunat laser untuk sang jagoan. 

Di dalam menentukan proses sunat anak, untuk satu hal yang terpenting adalah jangan salah memilih tempat sunat dan metodenya. Tempat sunat dan metode terbaik hanya ada di Rumah  Khitan Syafaat.

Dengan teknologi yang canggih dan dokter sunat berpengalaman, jagoan pasti lebih nyaman dan momen sunat menjadi lebih menyenangkan. Untuk informasi lebih lanjut, Ayah Bunda bisa menghubungi Rumah Khitan Syafaat atau datang langsung ke lokasi terdekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *