Jl. Balaikambang Perumahan Persada Bhayangkara Blok K8, Pagentan, Singosari, Malang

Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi atau enterobiasis merupakan infeksi cacing yang sangat mudah sekali menular dan paling banyak terjadi. Untuk infeksi kali ini bisa menyebabkan gatal di bagian anus yang sangat mengganggu bagi para penderitanya. 

Pengobatan infeksi cacing kremi harus dilakukan kepada penderita dan semua orang yang tinggal serumah. Dengan melakukan pengobatan yang tepat, maka penderita infeksi cacing kremi bisa sembuh total.

Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi ini disebabkan oleh cacing Enterobius vermicularis. Cacing tersebut mempunyai ukuran yang sangat kecil, yaitu sekitar 0,6–1,3 cm dan terutama telurnya. Ukuran telur yang sangat kecil ini yang menjadi penyebab dari penularan cacing kremi menjadi lebih mudah.

Infeksi terjadi di saat telur cacing kremi masuk ke dalam tubuh manusia dan menetas pada bagian saluran pencernaan. Di dalam saluran pencernaan tersebut, cacing akan tumbuh dewasa dan terus berkembang biak.

Cacing kremi bertelur di sekitaran anus dan biasanya terjadi pada malam hari. Aktivitas inil yang menjadi salah satu penyebab penderita mengalami gatal di bagian anus.

Masuknya telur cacing kremi ke dalam tubuh manusia ini bisa terjadi melalui beberapa cara. Sebagai berikut adalah penjelasannya selengkapnya :

1. Kontak langsung dengan telur

Telur cacing kremi ini bisa menempel di permukaan benda sampai dengan 3 minggu. Apabila seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi telur cacing kremi, maka bisa menempel di tangan dan bertahan sampai dengan beberapa jam.

Penularan cacing kremi ini pada umumnya terjadi pada saat telur di tangan masuk melalui mulut, ketika seseorang sedang makan. Pada anak-anak, telur bisa masuk di saat mereka memasukkan tangan ke mulut, seperti di saat menggigit kuku, menghisap jempol maupun di saat memasukkan mainan ke dalam mulut.

Pada orang dewasa, selain melalui cara-cara tersebut. Maka, kontak dengan telur cacing kremi ini juga bisa terjadi di saat melakukan hubungan seksual dengan penderita cacing kremi.

2. Autoinfeksi

Keberadaan telur cacing kremi yang ada sekitar anus juga bisa menyebabkan gatal-gatal. Apabila gatal tersebut digaruk, maka semakin banyak telur yang bisa menempel di jari. 

Di saat penderita cacing kremi tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik, maka telur cacing bisa dengan mudah tertelan kembali. Perihal ini berarti  membuat infeksi akan terulang lagi dari awal.

Faktor risiko infeksi cacing kremi

Meski bisa terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena infeksi cacing kremi, yaitu : 

  • Berusia 5–10 tahun. 
  • Tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kumuh. 
  • Mempunyai anggota keluarga yang sudah terinfeksi cacing kremi.
  • Mempunyai kebiasaan menghisap jari maupun  menggigit kuku. 
  • Tidak rutin mencuci tangan dengan benar. 

Gejala Infeksi Cacing Kremi

Infeksi cacing kremi ini sering kali tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala juga bisa saja muncul di saat cacing yang tumbuh di dalam usus sudah sangat banyak. Gejalanya bisa berupa:

  • Gatal yang terjadi pada bagian anus maupun vagina, terutama di  malam hari. 
  • Sulit untuk tidur, karena gatal.
  • Mudah tersinggung atau sulit berkonsentrasi,  karena kurang tidur akibat gatal-gatal.
  • Sakit perut. 
  • Nafsu makan yang berkurang dan berat badan turun.
  • Mual atau muntah.
  • Diare.
  • Mengompol maupun  sakit di saat saat melakukan buang air kecil
  • Kemerahan atau luka di sekitar anus, karena terlalu sering digaruk. 

Mengetahui informasi mengenai cacing kremi ini sama pentingnya dengan melakukan sunat pada anak laki-laki. Bagi ayah dan bunda yang sedang mencarikan tempat sunat, maka bisa langsung berkunjung ke Rumah Khitan Syafaat, Safubot Malang dan Safubot Surabaya untuk bertemu dengan Dr.Iqbal Margi Syafaat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *