Jl. Balaikambang Perumahan Persada Bhayangkara Blok K8, Pagentan, Singosari, Malang

Penyebab Diare saat Puasa

Pada dasarnya, puasa tidak bisa menyebabkan diare dengan sendirinya. Namun, diare saat puasa ini bisa dipicu oleh pola makan di saat berbuka maupun sahur. Selama periode berpuasa berlangsung, maka kemampuan usus menjadi menurun karena cenderung tidak digunakan sepanjang hari. 

Lalu, bagaimana caranya untuk mengatasi diare saat puasa? Apa yang harus dilakukan di saat penderita mengalami dehidrasi akibat diare pada saat puasa? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Penyebab Diare saat Puasa 

Secara umum, diare merupakan kondisi yang terjadi pada saat makanan yang melewati saluran pencernaan bergerak terlalu cepat, hingga keluar dari tubuh tanpa melalui tahapan penyerapan. Sedangkan di saat berpuasa, diare bisa terjadi akibat adanya sekresi air dan garam secara berlebihan di dalam saluran pencernaan. 

Perubahan pergerakan usus dan jadwal makan yang berubah ini terkadang diasosiasikan dengan gangguan pada pencernaan. Setelah tidak makan selama hampir satu hari lamanya, seseorang akan memasuki waktu berbuka puasa. 

Di saat tersebut, maka makanan yang masuk secara tiba-tiba bisa merangsang refleks gastrokolik secara berlebihan. Sehingga, bisa menyebabkan percepatan buang air besar dan berpotensi mengalami diare. 

Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya mengkonsumsi minuman berkafein tinggi, seperti kopi dan teh, di saat berbuka maupun sahur. Selain mengkonsumsi minuman berkafein tinggi, diare yang terjadi pada saat puasa juga bisa disebabkan oleh faktor lain, yaitu :

  • Intoleransi laktosa.
  • Pola makan yang tidak tepat selama berpuasa.
  • Terjadi infeksi bakteri, virus maupun parasit.
  • Radang usus maupun inflammatory bowel disease (IBD), yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
  • Kekurangan asupan mineral.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Alergi terhadap makanan tertentu.
  • Efek samping pada beberapa jenis  obat-obatan.

Cara Mengatasi Diare saat Puasa 

Mengalami diare di saat puasa ini juga berpotensi menyebabkan dehidrasi sehingga mengalami malabsorbsi. Apabila periode berpuasa, maka tubuh sudah cenderung lemas karena tidak mengkonsumsi makanan atau minuman sama sekali dan apalagi ditambah dengan diare. Sebagai berikut adalah beberapa upaya penanganan yang dapat dilakukan, ketika mengalami diare pada saat puasa.

1. Memperbanyak Konsumsi Cairan Pada saat Buka dan Sahur

Apabila diare masih tergolong ringan dan penderita bisa melanjutkan puasa, maka perbanyak mengkonsumsi cairan pada saat berbuka dan sahur supaya terhindar dari risiko dehidrasi parah. Di saat diare masih terus berlanjut, maka penderita juga disarankan untuk mengkonsumsi oralit. Oralit ini digunakan untuk menggantikan karbohidrat, mineral dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat diare.

  • 1 gelas setelah bangun sahur.
  • 1 gelas setelah makan sahur.
  • 1 gelas setelah adzan maghrib.
  • 1 gelas setelah buka puasa.
  • 1 gelas setelah shalat maghrib.
  • 1 gelas sebelum shalat isya.
  • 1 gelas setelah shalat tarawih.
  • 1 gelas sebelum tidur.

2. Menghindari Makanan Berminyak dan Kandungan Gula Tinggi saat Buka dan Sahur

Pada saat mengalami diare di saat puasa, sebaiknya menghindari untuk memilih makanan berminyak maupun berlemak serta makanan dengan kandungan gula pada saat berbuka maupun sahur. Sebab, jenis makanan tersebut bisa menyebabkan dumping syndrome, yaitu kondisi di saat makanan disalurkan ke usus halus sebelum dihancurkan secara lebih sempurna, sehingga bisa menyebabkan sakit perut dan gejala diare semakin memburuk.

Maka dari itu, hindari jenis makanan yang berminyak dan bergula tinggi sebisa mungkin sebagai santapan berbuka atau sahur selama diare masih terus berlangsung. Upaya kali ini akan membuat tubuh kamu merasa lebih baik dan gejala diare tidak semakin memburuk.

Mengetahui informasi tentang penyebab diare saat puasa ini sama pentingnya dengan melakukan sunat pada anak laki-laki. Bagi ayah dan bunda yang sedang mencarikan tempat sunat, maka bisa langsung berkunjung ke Rumah Khitan Syafaat, Safubot Malang dan Safubot Surabaya untuk bertemu dengan Dr.Iqbal Margi Syafaat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *