Jl. Balaikambang Perumahan Persada Bhayangkara Blok K8, Pagentan, Singosari, Malang

Inkompatibilitas Rhesus

Inkompatibilitas rhesus merupakan kelainan pada bayi yang harus diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan sel darah merah di dalam tubuh rusak, sehingga bisa memicu terjadinya berbagai komplikasi seperti anemia parah, gagal jantung sampai dengan kerusakan otak.

Sebetulnya, apa itu inkompatibilitas rhesus dan bagaimana cara mengatasi penyakit tersebut? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.  

Apa itu Inkompatibilitas Rhesus?

Incompatibility rhesus atau inkompatibilitas rhesus merupakan ketidakcocokan golongan darah tipe rhesus di antara ibu dan bayi yang ada dikandungnya. Hal ini dikarenakan terjadinya respons daya tahan tubuh ibu pada golongan darah janin dan terjadi pecahnya sel darah merah maupun  hemolisis pada bayi yang akan dilahirkannya (hemolytic disease of the neonate (HDN).

Lebih tepatnya, kondisi ini terjadi di saat ibu hamil yang mempunyai rhesus negatif mengandung bayi dengan rhesus positif. Perbedaan jenis rhesus ini akan membentuk suatu kekebalan (antibodi) pada tubuh ibu yang bisa menyerang sel darah merah pada janin.

Sebagai tambahan informasi, rhesus merupakan protein turunan yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Pada dasarnya, untuk protein ini diwariskan secara genetik dan akan diturunkan dari orang tua kepada anak. 

Penyebab Inkompatibilitas Rhesus

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa inkompatibilitas rhesus ini terjadi di saat ibu yang mempunyai golongan darah rhesus negatif mengandung janin dengan golongan darah rhesus positif. Perbedaan golongan darah rhesus di antara ibu dan bayi ini akan muncul karena ayah mempunyai golongan darah rhesus negatif.

Inkompatibilitas rhesus ini biasanya tidak terjadi pada kehamilan pertama, karena antibodi baru akan terbentuk pada saat janin lahir. Sehingga, akan menjadi masalah ketika sang ibu hamil untuk kedua kalinya dan seterusnya.  

Begitu tubuh sang ibu mendeteksi bahwa janin mempunyai rhesus positif, maka antibodi dapat masuk ke dalam darah janin dan menyerang sel bagian darah merahnya. Akibatnya, sel-sel darah janin ini akan hancur dan bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Untuk antibodi atau kekebalan pada ibu dengan rhesus negatif ini bisa terbentuk melalui beberapa cara, sebagai berikut : 

  • Proses persalinan normal ataupun melalui operasi caesar.
  • Keguguran.
  • Perdarahan saat kehamilan.
  • Cedera.
  • Kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik).
  • Hamil anggur.
  • Transfusi darah maupun transplantasi sumsum tulang.

Pengobatan Inkompatibilitas Rhesus

Untuk pengobatan inkompatibilitas rhesus ini bertujuan untuk mencegah munculnya reaksi maupun  terbentuknya kekebalan (antibodi) ibu terhadap janin di dalam sebuah kandungan. Dokter bisa memberikan RhD immunoglobulin (RhIg), yaitu protein yang terdiri dari anti-RhD antibodi yang akan menargetkan sel darah merah dengan rhesus positif dan mencegah munculnya reaksi sistem kekebalan tubuh ibu.

Dengan begitu, maka risiko terjadinya kerusakan sel darah merah pada bayi ini masih bisa dicegah. Apabila seorang ibu berpotensi mengalami inkompatibilitas rhesus selama kehamilan, maka RhIg akan diberikan pada wanita dengan rhesus negatif di usia kehamilan 28 minggu. 

Untuk bayi baru lahir ini ditemukan mempunyai rhesus positif setelah melahirkan, sehingga ibu harus diberikan RhIg di dalam waktu 72 jam setelah melahirkan. Selain itu, dokter juga biaa menangani bayi yang lahir dengan cara inkompatibilitas rhesus melalui beberapa tindakan medis seperti :

  • Transfusi darah untuk bisa mengganti sel darah merah yang hancur.
  • Memberikan cairan atau elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
  • Fototerapi untuk menguraikan bilirubin yang sudah menumpuk di dalam tubuh bayi.

Mengetahui informasi mengenai Inkompatibilitas rhesus ini sama pentingnya dengan melakukan sunat pada anak laki-laki. Bagi ayah dan bunda yang sedang mencarikan tempat sunat, maka bisa langsung berkunjung ke Rumah Khitan Syafaat, Safubot Malang dan Safubot Surabaya untuk bertemu dengan Dr.Iqbal Margi Syafaat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *